Kajian Ushul Fiqh (Waroqot) "Pembagian Nasikh & Mansukh Dilihat dari Sisi yang Menasakh & yang Dihapus"
إلى حضرة النبي المصطفى سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم واله واصحابه واتباعه وإلى حضرة جميع مشايخنا ومعلمينا وإلى جميع مؤلفي الكتب التي تعلمناها وعلمناها خصوصا الي إمام الحرمين أبي المعالي الجويني مؤلف متن الورقات
الفاتحة...
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1)
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5)
اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)
Bismillah..sebelumnya saya ingin mengucapkan permintaan maaf, sebab beberapa minggu libur materi ushul Fiqh, semoga ini bisa menjadi awal pembuka kajian kita untuk bisa istiqomah selanjutnya.
Imam Haromain RahimahuLlah berkta dalam matn Waroqot:
ويجوز نسخ الكتاب بالكتاب ونسخ السنة بالكتاب
"Di perbolehkan menaskah hukum yang di ambil dari al-Qur'an dg hukum lain yang di ambil dari al-Qur'an juga. Sebagaimana juga boleh menasakh Hadis Nabi dengan al-Qur'an"
👉Jadi, Nasikh dan mansukh jika di lihat dr sisi yang menasakh (Naasikh) dan yang di hapus (Mansukh), maka terbagi menjadi 4 macam:
1. Nasikh berupa al-Qur'an dan Mansukh juga al-Qur'an.
Contoh:
Ayat ttg Iddah wafat yg wajib 1 tahun yg di ambil dari ayat:
والذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا وصية لأزواجهم إلى الحول غير إخراج
Ayat yg menasakh adalah wajib iddah selama 4 bulan 10 hari:
والذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا يتربصن بأنفسهن أربعة أشهر وعشرا
2. Nasikh berupa Al-Qur'an yang mansukh berupa Hadis.
Contoh ayat ttg menghadapmya Baginda Nabi dan sahabat ke arah Baitul maqdis..lalu di nasakh dg ayat yg mewajibkan menghadap ke arah ka'bah..Sebagaimana telah kami jelaskan pd pembahasan sebelumnya
3. Nasikh berupa Hadis, yg di mansukh juga berupa hadis.
Contoh:
Larangan Ziyaroh Kubur_entah makruh/tahrim_ saat awal2 islam..lalu larangan ini di hapus oleh baginda Nabi menggunakan hadis beliau yg lain. Yakni Hadis: فزوروها
Bukti bahwa sebelumnya ada larangan adalah dawuh Nabi pada permulaan hadis di atas yg berbunyi:
كنت نهيتكم عن زيارة القبور
Penggunaan shighat "kuntu" yang berupa fiil madhi, menunjukkan bahwa larangan itu terjadi di masa lampau.
4. Nasikh berupa Sunnah, sedang Mansukh adalah ayat Qur'an.
Dalam menanggapi bagian nasakh yg ke empat ini, ada perkhilafan antara ulama Ushuliyyin.
💧a. Mayoritas Ushuliyyin memperbolehkan terjadinya hal tersebut.
Al-Imam Al-Mahalli membuat contoh dengan ayat:
كتب عليكم إذا حضر أحدكم الموت إن ترك خيرا الوصية للوالدين والأقربين
Yg mana ayat tersebut menjelaskan ttg kewajiban Wasiat yg di berikan kepada orang tua dan kerabat. Hanya saja kemudian di nasakh dengan hadis Nabi riwayat Imam At-Tirmidzi yg berbunyi:
لا وصية لوارث
Yg intinya adalah bahwa ahli waris_ortu dan kerabat juga bagian dari Ahli waris_ itu tidak bisa menerima wasiat.
💧 b. Pendapat yang melarang.
Guru kami syaikh Samir al-Qadhi dalam kitab Nailus Suul menyebutkan bahwa yang berpendapat kedua ini adalah Imam Abu Ishaq As-Shirazy, Abi Ishaq Al-Marwazi, Ibnu Suraij dan mayoritas ashab Syafii. Bahkan Syaikh Ahmad Khathib dalam Nafahat bahwa pendapat kedua ini juga di nisbatkan kepada Imam Syafii. Hanya saja kemudian penisbatan ini di bantah oleh imam Tajuddin As-Subky dan oleh Badruddin Az-Zarkasyi.
: Bahkan saya pribadi melihat bahwasanya Imam Haromain juga cenderung berpendapat seperti kedua ini. Di buktikan bahwasanya beliau mengatakan di belakang nanti:
ولا يجوز نسخ المتواتر بالآحاد.
Lalu bagaimana dengan ayat di atas? Kelompok kedua menyatakan bahwa ayat di atas tidaklah boleh di nasakh dg Hadis. Sebab_seperti di katakan oleh Imam Haromain_ tidak boleh menasakh yg mutawatir dengan yg ahad. Hadist riwayat Tirmidzi secara wurud berderajat Ahady, sedang secara wurud Al-Qur'an itu mutawatir. Sesuatu yg mutawatir tidak boleh di nasakh dengan sesutu yg Ahad..
Namun pendapat kedua ini di bantah oleh mayoritas Ulama dengan argumentasi bahwa sasaran Nasakh itu ada pada hukum yg di hasilkan dr dalil. Dan dalam masalah istinbath dalil ini, posisi Al-Qur'an_yg secara wurud mutawatir_ dengan Hadis_ yg secara wurud Dzonni_adalah sama. Yakni sama-sama Dzonniyud dalalah (masih praduga saja ttg makna yg di tunjukkan). Oleh karenanya, tidak masalah Hadis menasakh Al-Qur'an.
Oke. Sampai di sini dulu materi pagi ini. Silahkan di koreksi dan jikalau kurang di tambah. Maaf utk soal2 Ushul kemarin belum sempat mencari, nanti insyaallah kalau sudah ketemu saya share jawab nya.
Terima kasih😊
Comments
Post a Comment