Syawir "Hukum Masalah Talfiq VS Khuruj Minal Khilaf"

๐Ÿ‘‰Diskripsi
Assalamualaikum Masalah talfiq vs al khuruj minal khilaf , Sebagaimana kita ketahui, alasan larangan talfiq itu adalah ุฅุญุฏุงุซ ู‚ูˆู„ ุซุงู„ุซ ุฅุฐุง ุงูุชุฑู‚ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ูุฑู‚ุชูŠู† ููŠ ุญูƒู… ู…ุณุฃู„ุฉ Oleh sebab itu talfiq baina madhab ada yang melarang. Namun kita juga mengetahui ada satu kaidah ุงู„ุฎุฑูˆุฌ ู…ู† ุงู„ุฎู„ุงู ู…ุณุชุญุจ
๐Ÿ‘ฆPertanyaan
Apakah dua hal ini bertentangan?
๐Ÿ’žJawaban
Wa'alaikumussalam warohmatulloh.
Sebenarnya alasan mamnu' talfeq yang paling telak/ skak mate mnurt saya menggabungkan dua qoul mujtahid dalam satu ibadah, dimna penggabungan trsebut tidak bisa diterima oleh kedua ataupun salahsatu dari kedua madzhab atau bahasa ringkasnya ; Penggabungan dalam talfeq itu muncul sebuah amaliah yg tidak di sahkan oleh mujtahid siapapun.
Adapun Talfiq dan khuruj minal khilaf, memang teknisnya hampir sama yaitu menggabungkan beberapa pendapat dalam satu ibadah. Namun bedanya yaitu dalam hal bahan pokoknya / tingkat hukumnya.
๐Ÿ‘‰Kalau talfiq itu menggabungkan beberapa pendapat antara suatu kewajiban dan sesuatu yg membatalkan sehingga tercipta satu hukum baru yg mana keabsahan ibadahnya tidak bisa disandarkan pada salah satu imam madzhab dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Contoh talfiq itu tidak bisa diakui keabsahan ibadahnya oleh salah satu imam madzhab karena menurut imam satu ibadahnya batal sedangkan menurut imam yg satu lagi ibadahnya juga batal,
๐Ÿ‘‰Sedangkan khuruj minal khilaf yaitu menggabungkan beberapa pendapat antara suatu kewajiban dengan sesuatu yg disunnahkan atau dgn yg mubah atau sebaliknya dalam satu ibadah sehingga keabsahan ibadahnya masih bisa diakui oleh salah satu imam madzhab. Bahkan bisa2 semua imam madzhab bisa mengakui semua akan keabsahan ibadahnya. Khuruj minal khilaf itu masih bisa dianggap sah ibadahnya oleh salah satu madzhab, karena tindakan khilafnya tidak sampai membatalkan ibadahnya.
๐Ÿ‘‰Bertentangan apa tidak, tentu batasannya yg dibahas. Jika dijelaskan menurut ibarot yg ada tentu sudah beda penjelasannya. Namun perlu diketahui jika dua hal tersebut disandingkan, dimana letak perbedaannya sehingga ketemu jawabannya bahwa, dua hal tersebut tidak bertentangan selama tidak sampai melanggar batasannya. Itu dalam segi ilmiahnya, Jika dalam segi bermasyarakat, jawabannya beda lagi. Untuk konsekwensi hukum dan ibarot yang bisa dibuat ma'khod diantaranya sebagai berikut :
Ta'rif talfeq dalam
ุงู„ูู‚ู‡ ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ ูˆุงุฏู„ุช
ุงู„ุชู„ููŠู‚: ู‡ูˆ ุงู„ุฅุชูŠุงู† ุจูƒูŠููŠุฉ ู„ุงูŠู‚ูˆู„ ุจู‡ุง ูƒู„ ู…ุฌุชู‡ุฏ ุนู„ู‰ ุญุฏุฉ.
Dalam redaksi yang lain :
ุงู„ุงุชูŠุงู† ููŠ ู…ุณุฃู„ุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ุจูƒูŠููŠุฉ ู„ุง ุชูˆุงูู‚ ู‚ูˆู„ ุงุญุฏ ู…ู† ุงู„ู…ุฌุชู‡ุฏูŠู† ุงู„ุณุงุจู‚ูŠู†
Sedangkan untuk perihal khuruj minal khilaf dari kitab:
ุงู„ุงุดุจู‡ ูˆ ุงู„ู†ุธุงุฆุฑ
ุงู„ู’ู‚ูŽุงุนูุฏูŽุฉู ุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฎูุฑููˆุฌู ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฎูู„ูŽุงูู ู…ูุณู’ุชูŽุญูŽุจ ู‘ูŒ ููุฑููˆุนูู‡ูŽุง ูƒูŽุซููŠุฑูŽุฉูŒ ุฌูุฏู‘ู‹ุง ู„ูŽุง ุชูŽูƒูŽุงุฏู ุชูุญู’ุตูŽู‰:ููŽู…ูู†ู’ู‡ูŽุง:
ุงุณู’ุชูุญู’ุจูŽุงุจู ุงู„ุฏู‘ูŽู„ู’ูƒู ูููŠ ุงู„ุทู‘ูŽู‡ูŽุงุฑูŽุฉ
  • kesunahan menggosok dalam masalah bersuci
ูˆ ูŽุงุณู’ุชููŠุนูŽุงุจู ุงู„ุฑู‘ูŽุฃู’ุณ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุญู
  • meratakan kepala dengan mengusap
ูˆูŽุบูŽุณู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽู†ููŠู‘ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู,
  • membasuh mani dengan air
ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุฑู’ุชููŠุจู ูููŠ ู‚ูŽุถูŽุงุกู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู,
  • tartib dalam mengkodho' sholat
ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ุฃูŽุฏูŽุงุกู ุฎูŽู„ู’ููŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุกู, ูˆูŽุนูŽูƒู’ุณูู‡ู,
  • tidak mlakukan sholat ada' di belakang qodho' dan sebaliknya
ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุฑู ูููŠ ุณูŽููŽุฑู ูŠูŽุจู’ู„ูุบ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ู…ูŽุฑูŽุงุญูู„ูŽ, ูˆูŽุชูŽุฑูŽูƒูŽู‡ู ูููŠู…ูŽุง ุฏููˆู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ, ูˆูŽู„ูู„ู’ู…ูŽู„ุงุญู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูุณูŽุงููุฑู ุจูุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏูู‡ู, ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒู ุงู„ู’ุฌูŽู…ู’ุนู.
  • qoshor sholat dlm perjalanan yang mencapai 3 marhalah dan tidak mengqoshpr sholat ketika kurang dari 3 marhalah juga bagi pelaut yang bepergian bersama keluarga dan anak-anaknya, serta tidak melakukan jama'
ูˆูŽูƒูุชูŽุงุจูŽุฉู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆููŠู‘ู ุงู„ู’ูƒูŽุณููˆุจู, ูˆูŽู†ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ูŽุฉู.
  • akad kitabahnya budak yang kuat bekerja dan niat imamah
ูˆูŽุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจู ุงุณู’ุชูู‚ู’ุจูŽุงู„ู ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ูˆูŽุงุณู’ุชูุฏู’ุจูŽุงุฑูู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุงุชูุฑู, ูˆูŽู‚ูŽุทู’ุนูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽูŠูŽู…ู‘ูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽ ุฅุฐูŽุง ุฑูŽุฃูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ;
  • menghadap dan membelakangi qiblat ketika ada penutup dan memutus sholat bagi orang yang bertayamum ketika melihat air,
ุฎูุฑููˆุฌู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฎูู„ูŽุงูู ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽูˆู’ุฌูŽุจูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู…ููŠุนูŽ.
๐Ÿ‘†๐Ÿป๐Ÿ‘†๐Ÿป๐Ÿ‘†๐Ÿป hal ini tujuannya untuk keluar dari perbedaan orang yang mewajibkannya
ูˆูŽูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ุงู„ู’ุญููŠูŽู„ู ูููŠ ุจูŽุงุจู ุงู„ุฑู‘ูุจูŽุง. ูˆูŽู†ููƒูŽุงุญู ุงู„ู’ู…ูุญูŽู„ู‘ูู„ ุฎูุฑููˆุฌู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฎูู„ูŽุงูู ู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽู‡ู.
  • makruhnya chiyal dalam bab riba dan makruh nikahnya muhallil, karena keluar dari perbedaan orang yang mengharamkanya
ูˆูŽูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู…ูู†ู’ููŽุฑูุฏ ุฎูŽู„ู’ููŽ ุงู„ุตู‘ูŽูู‘ู, ุฎูุฑููˆุฌู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฎูู„ูŽุงูู ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุจู’ุทูŽู„ูŽู‡ูŽุง.
  • makruhnya sholat munfarid dibelakang shof karena keluar dari perbedaan orang yang membatalkannya
ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุง ูƒูŽุฑูŽุงู‡ูŽุฉู ู…ูููŽุงุฑูŽู‚ูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุจูู„ูŽุง ุนูุฐู’ุฑู, ูˆูŽุงู„ูุงู‚ู’ุชูุฏูŽุงุกู ูููŠ ุฎูู„ูŽุงู„ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ; ุฎูุฑููˆุฌู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฎูู„ูŽุงูู ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูุฌูุฒู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ.
  • begitu juga makruhnya mufaroqoh dari imam tanpa udzur dan bermakmum di tengah2 sholat karena keluar dari perbedaan orang yang tidak membolehkan hal tsb. 
โ˜บMujawwibโ˜บ:
  1. Ustadz Arif Joy
  2. Ustadz Dhiyaul Haqq 
  3. Ustadz Hasan Abdulloh 
  4. Ustadz Shodiq 
  5. Ustadz Ghufron 
  6. Ustadz Faruq Abdillah 
  7. Ustadz Munib Pasuruan 
  8. Ustadz Yasin 
  9. Ustadz Husny Zaeny 
  10. Ustadz Mukhlisin 
  11. Ustadzah Nurul (Khimayya Azeliya)
โ˜บNotulen :
Faqih Ma'lufi

Comments

Popular posts from this blog

Kajian Qowaidh al fiqh ( Kitab al Asybah wa an Nadzoir) "Hal yang Berhubungan dengan Niat"

Syawir "Hukum Sholawat saat Memandikan Jenazah"

Kajian Qowaidh al Fiqh (Asybah wa an Nadloir) "ุงู„ุญุงุฌุฉ ุชู†ุฒู„ ู…ู†ุฒู„ุฉ ุงู„ุถุฑูˆุฑุฉ ุนุงู…ุฉ ูƒุงู†ุช ุฃูˆ ุฎุงุตุฉ"