Syawir "Hukum Mengumpulkan Beberapa Istri dalam Satu Rumah & Hukum Menjimak Istri di Depan Istri yang Lain"
✍Pertanyaan:
- Bolehkah mengumpulkan beberapa istri dalam 1 rumah?
- Bolehkah menjimak istri di depan istri yang lain
✍Jawaban:
1. Haram mengumpulkan beberapa istri dalam satu rumah, kecuali ada restu dari istri-istri yang lain.
2. Makruh (Tanzih) menjima' istri di hadapan istri yang lain,Istri tidak wajib memenuhi permintaan atau ajakan suaminya untuk melakukan hubungan intim di hadapan istri yang lain, dan penolakannya tidak dianggap nusyuz (purik ; jawa).
Namun apabila terdapat unsur menyakiti dan atau saling melihat aurat antar satu sama lain dari beberapa istri, maka haram. Seperti yg dibenarkan oleh imam Adzro'i.
Sedangkan menurut kalangan ulama madzhab Maliki menjimak istri dihadapan istri yg lain maka haram
✍Ibarot:
( وَعَلَيْهِ أَفْرَادُ كُلٍّ ) مِنْهُنَّ ( بِمَسْكَنٍ لَائِقٍ بِهَا وَلَوْ بِحُجُرَاتٍ تَمَيَّزَتْ مَرَافِقُهُنَّ ) كَمُسْتَرَاحٍ وَبِئْرٍ وَسَطْحٍ وَمُرَقًّى إلَيْهِ ( مِنْ دَارٍ وَاحِدَةٍ ) أَوْ خَانٍ وَاحِدٍ.
Dan Kewajiban suami terhadap setiap istri-istrinya memberi tempat tinggal yang layak (sesuai dengan kemampuan suami). Bentuk tempat tinggal itu bisa dengan satu rumah untuk tiap istri, atau berbentuk bilik (kamar/kavling) plus perlengkapannya.
فَيَحْرُمُ عَلَيْهِ أَنْ يَجْمَعَهُنَّ بِمَسْكَنٍ وَلَوْ لَيْلَةً وَاحِدَةً إلَّا بِرِضَاهُنَّ لِأَنَّهُ يُوَلِّدُ كَثْرَةَ الْمُخَاصَمَةِ وَيُشَوِّشُ الْعِشْرَةَ .
Haram hukumnya meyatukan semua isterinya dalam satu tempat dalam satu waktu, karena hal itu bisa memicu percekcokan dan merusak hubungan satu sama lain. Kecuali bila ada keridloan diantara mereka.
( قَوْلُهُ إلَّا بِرِضَاهُنَّ ) إذَا جَمَعَهُنَّ بِمَسْكَنٍ وَاحِدٍ بِرِضَاهُنَّ كُرِهَ لَهُ وَطْءُ إحْدَاهُمَا بِحَضْرَةِ الْأُخْرَى لِأَنَّهُ دَنَاءَةٌ وَسُوءُ عِشْرَةٍ وَلَوْ طَلَبَهَا لَمْ تَلْزَمْهَا الْإِجَابَةُ وَلَا تَصِيرُ بِالِامْتِنَاعِ نَاشِزَةً
Dan ketika semua isteri telah meridloi disatukan dalam satu tempat oleh suaminya, itupun masih dihukumi makruh bila suami sampai “menjima” salah seorangnya. Bahkan tidak termasuk nusyuz bila istri menolak ajakan jima’ suami, seandainya jima’ itu dilakukan di hadapan isteri yang lainnya.Tindakan/perlakuan suami seperti ini termasuk DANAA-AH = kekeji/kehinaan (prilaku) dan termasuk perlakuan yang jelek.
Ibarot lain dalam aliqna’ :
وليس له أن يدعوهن لمسكن إحداهن إلا برضاهن ولا أن يجمعهن بمسكن إلا برضاهن ولا أن يدعو بعضا لمسكنه ويمضي لبعض آخر لما فيه من التخصيص الموحش إلا برضاهن وَيُكْرَهُ وَطْءُ وَاحِدَةٍ مَعَ عِلْمِ الْأُخْرَى بِهِ وَلَا تَلْزَمُهَا الْإِجَابَةُ ؛ لِأَنَّ الْحَيَاءَ وَالْمُرُوءَةَ يَأْبَيَانِ ذَلِكَ وَمِنْ ثَمَّ صَوَّبَ الْأَذْرَعِيُّ التَّحْرِيمَ .
ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻟﻤﺤﺘﺎﺝ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ
ﻭﻳﻜﺮﻩ ﻭﻁﺀ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻣﻊ ﻋﻠﻢ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺑﻪ ﻭﻻ ﺗﻠﺰﻣﻬﺎ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺮﻭﺀﺓ ﻳﺄﺑﻴﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﺻﻮﺏ ﺍﻷﺫﺭﻋﻲ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺇﻟﺦ ﻇﺎﻫﺮﻩ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﺍﻟﺘﻨﺰﻳﻪ ﻭﺑﻪ ﺻﺮﺡ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﻓﻲ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻨﺒﻴﻪ ﺍ ﻫـ ﻣﻐﻨﻲ ﻭﻇﺎﻫﺮ ﺍﻟﺘﻌﻠﻴﻞ ﺍﻵﺗﻲ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﻻ ﻳﺨﺘﺺ ﺑﺎﻟﺰﻭﺟﺎﺕ ﺑﻞ ﻳﺠﺮﻱ ﻓﻲ ﺯﻭﺟﺔ ﻭسرﻳﺔ ﻭﻓﻲ ﺳﺮﻳﺎﺕ ﻓﻠﻴﺮﺍﺟﻊ.ﻗﻮﻟﻪ: ﻣﻊ ﻋﻠﻢ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺇﻟﺦ ﺑﻞ ﻳﺤﺮﻡ ﺇﻥ ﻗﺼﺪ ﺇﻳﺬﺍﺀ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺃﻭ ﻟﺰﻡ ﻣﻨﻪ ﺭﺅﻳﺔ ﻣﺤﺮﻣﺔ ﻟﻠﻌﻮﺭﺓ ﻡ ﺭ ﺍ ﻫـ ﺳﻢ ﻋﺒﺎﺭﺓ ﺍﻟﺮﺷﻴﺪﻱﻗﻮﻟﻪ: ﻣﻊ ﻋﻠﻢ ﺍﻷﺧﺮﻯ. ﻋﺒﺎﺭﺓ ﻏﻴﺮﻩ ﺑﺤﻀﺮﺓ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺍ ﻫـ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟﻤﻐﻨﻲ .ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻻ ﺗﻠﺰﻣﻬﺎ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ. ﻭﻻ ﺗﺼﻴﺮ ﻧﺎﺷﺰﺓ ﺑﺎﻻﻣﺘﻨﺎﻉ ﺍ ﻫـ ﻣﻐﻨﻲ . ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﺻﻮﺏ ﺍﻷﺫﺭﻋﻲ ﺇﻟﺦ ﻭﻳﻤﻜﻦ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺑﺄﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺤﻞ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺇﺣﺪﺍﻫﻤﺎ ﺗﺮﻯ ﻋﻮﺭﺓ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺍ ﻫـ ﻣﻐﻨﻲ ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﺃﻭ ﻗﺼﺪ ﺑﻪ ﺍﻹﻳﺬﺍﺀ ﻭﺍﻷﻭﻝ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻓﻪ ﺍ ﻫـ
Haram menjimak istri di hadapan istri yg lain apabila bertujuan
- menyakitinya
- melihat aurat satu sama lain.
Di tinjau dari batasan aurat wanita di hadapan wanita..
و منها : المرأة في العورة لها أحوال : حالة مع الزوج : و لا عورة بينهما و في الفرج وجه و حالة مع الأجانب : و عورتها كل البدن حتى الوجه و الكفين في الأصح و حالة مع المحارم و النساء : و عورتها ما بين السرة و الركبة و حالة في الصلاة: و عورتها كل البدن إلا الوجه و الكفين و صرح الإمام في النهاية : بأن الذي يجب ستره منها في الخلوة هي العورة الصغرى و هو المستور من عورة الرجل
- Bersama suami : Tiada batasan aurat baginya saat bersama suami, semua bebas terbuka kecuali bagian FARJI (alat kelamin wanita) yang terjadi perbedaan pendapat di antara Ulama
- Bersama lelaki lain : Menurut pendapat yang paling shahih seluruh tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak tangannya, menurut pendapat yang lain wajah dan telapaknya boleh terbuka
- Bersama lelaki mahramnya dan sesama wanita : Auratnya diantara pusar dan lutut
- Di dalam sholat : Seluruh tubuh menjadi auratnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya
- Saat sendiri : Menurut Imam Romli dalam Kitab Nihaayah al-Muhtaaj aurat wanita saat sendiri adalah 'aurat kecil' yaitu aurat yang wajib ditutup oleh seorang lelaki (antara pusar dan lutut). [ Asybaah wa An-Nadhooir I/410 ]. Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
الفقه على مذاهب الأربعة الجرء 4 ص 221
مبحث هل للزوج أن يجمع بين زوجاته في بيت واحد و فراش واحد إن كان البيت عمارة تحتوى على عدة مساكن شقق. أو أدوار لكل شقة باب خاص بها ولها منافع تامة من دورة مياه و مطبخ و منشر تنشر عليه ملابس. إلى أن قال و لكن يكره اي يطأ إحداهن أمام الأخرى و هي مستورة العورة. 1.أما إذا كانت مكشوفة فيحرم. إذ لا يحل النظر إلى العورة
1. المالكية قالوا إن وطء إحدى الزوجات إمام الأخرى حرام لا مكروه
Comments
Post a Comment