Kajian Ushul Fiqh (waroqot) "Nash"

 إلى حضرة النبي المصطفى سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم واله واصحابه واتباعه وإلى حضرة جميع مشايخنا ومعلمينا وإلى جميع مؤلفي الكتب التي تعلمناها وعلمناها خصوصا الي إمام الحرمين أبي المعالي الجويني مؤلف متن الورقات
الفاتحة...
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (1)
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ (2) اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ (3) ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ (4) ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ (5)
اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ (6) ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ (7)
Insya Allah saya akan mulai melanjutkan materi ushul fiqh berikutnya. Dengan kitab pegangan Waroqot. Setelah kemarin kita membahas tentang Mujmal dan Mubayyan, sekarang kita akan membahas masalah2 Lafdziyah lainnya. Mbah Imam Haromain dawuhan:
 والنص ما لا يحتمل إلا معنى واحدا
"Nash adalah teks (Qur'an/Hadist) yang hanya bisa memiliki satu makna saja"
Definisi Nash seperti halnya di atas hanyalah salah satu dr beberapa definisi ulama Ushul. Definisi lain adl sbb:
وقيل ما تأويله تنزيله
"Disebutkan bahwa (Nash) adalah (kata) yang maknanya adalah sesuai yang di turunkan"
Dalam arti, nash adalah kata yang maknanya bisa langsung di pahami dengan secara mudah, tanpa membutuhkan adanya hal lain guna memahaminya.
Contoh:
kata: في خمس من الإبل شاة
Kata "Khosmun", "Ibil" dan "Syatun" di sebut dg nash jika kita mengikuti definisi yang pertama, sebab pemaknaan yang ada tidak bisa pada yang lain. Untuk lebih mengetahui perbedaan definisi awal yang kedua,
Ada baiknya baca contoh berikut:
من لم يجد فصيام ثلاثة أيام في الحج وسبعة إذا رجعتم تلك عشرة كاملة
Kata "Shiyam" dalam ayat di atas itu bisa di sebut dengan nash, jikalau kita ikuti definisi yg kedua, sbb tentunya makna yang di inginkan adalah makna Syar'i nya, walaupun bisa saja yg d maknai dg secara bahasa. Hanya saja tanzil nya tidak sesuai.
وهو مشتق من منصة العروس وهو الكرسي
Kata "Nash" di ambil dr kata "Manasshotil Arus" yang bermakna kursi tempat pengantin
والظاهر ما احتمل أمرين أحدهما أظهر من الآخر
Sedangkan kata yang "dzohir" adalah kata yang memiliki kemungkinan 2 makna, hanya saja yang satu lebih kuat dari yang lain.
Contoh:
رأيت أسدا يجلس في المدرسة
Kata أسدا memiliki 2 makna:
  • 👉🏻 Hewan Buas.
  • 👉🏻 seorang pemberani.
Makna kedua lebih kuat, sebab ada tanda2 berupa kata يجلس dan kata المدرسة .
 ويؤول الظاهر بالدليل ويسمى ظاهرا بالدليل
Dalam satu kesempatan, terkadang kita harus mentakwil, yakni meninggalkan makna dzohir dengan mengambil makna batin. Kalimat yang demikian di sebut dengan Dzohir bid Dalil/isim Muawwal.
Contoh:
يد الله فوق أيديهم
Kata يد secara dzohir bermakna tangan yg merupakan bagian tubuh manusia ini. Tapi makna tsb tidk mungkin bisa di terapkan pada ayat di atas, sebab bertentangan dengan dalil lain berupa:
ولم يكن له كفوا أحد
Akhirnya di pakailah makna muawwal nya yang berupa kekuasaan dan kekuatan.
Sampai di sini dulu, maaf jika ada yang salah/kurang, silahkan di koreksi,saya tinggal dulu kegiatan lainnya..🙏🏻😁

Comments

Popular posts from this blog

Syawir "Hukum Sholawat saat Memandikan Jenazah"

Kajian Qowaidh al fiqh ( Kitab al Asybah wa an Nadzoir) "Hal yang Berhubungan dengan Niat"

Kajian Ushul Fiqh (waroqot) "Perilaku Shohibus Syariah"