Kajian Matan Taqrib "Zakat Persero/Perserikatan/Campuran"

Mari kita mulai kajian kita pada hari ini dg bacaan basmalah...
بسم اللّٰه الرّحمٰن الرّحيم
lanjut tawasul
إلى حضرة النبي المصطفى سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه أجمعين.
وإلى جميع مشايخنا وأساتيذنا ومعلمينا وأبآءنا وأمهاتنا وذوى الحقوق علينا وإلى جميع المصنفين والمؤلفين خصوصا الى الشيخ القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمه الله تعالى رحمة الأبرار ونفعنا به وبعلومه فى الدارين. امين
وخصوصا الى جميع اخينا الكرام في هذه المجموعة الذين ينتشرون علومهم...
واخص خصوصا الى المغفور له الشيخ نجم الدين البنداوي و جميع اهل بيته
لهم الفاتحة...
ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ.
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ. اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ. ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ. ﺇﻳﺎﻙ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ. اﻫﺪﻧﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ. ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻏﻴﺮ اﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ الضآﻟﻴﻦ.
آمين...
Dawuh mushonif (mbah abu syuja') dalam matan taqrib sebagai berikut 👇🏻👇🏻👇🏻
 "فصل" والخليطان يزكيان زكاة الواحد بسبعة شرائط: إذا كان المراح واحدا والمسرح واحدا والمرعى واحدا والفحل واحدا والمشرب واحدا والحالب واحدا وموضع الحلب واحدا.
👆🏻👆🏻👆🏻 demikian dawuh mbah mushonif dalam kitab matan, sedangkan dawuh mbah qoshim dalam syarh beliau fath al qorib sebagai berikut 👇🏻👇🏻👇🏻

🌹 BAB ZAKAT PERSERO/ PERSERIKATAN/ CAMPURAN 🌹
‏( ﻓَﺼْﻞٌ )
(Fasal) Menjelaskan tentang zakatnya 2 pihak yang bekerjasama dalam mengelola hartanya/ ternaknya.
(ﻭَﺍﻟْﺨَﻠِﻴْﻄَﺎﻥِ ﻳُﺰَﻛِّﻴَﺎﻥِ ‏) ﺑِﻜَﺴْﺮِ ﺍﻟْﻜَﺎﻑِ ‏( ﺯَﻛَﺎﺓَ ‏) ﺍﻟﺸَّﺨْﺺِ ‏( ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ ‏)
Dua orang yang mencampur hartanya, maka mereka diwajibkan membayar zakat atas harta mereka dengan hitungan zakatnya orang satu. Lafal " yuzakkiyani " dengan dibaca kasrah huruf kafnya,
ﻭَﺍﻟْﺨُﻠْﻄَﺔُ ﻗَﺪْ ﺗُﻔِﻴْﺪُ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳْﻜَﻴْﻦِ ﺗَﺨْﻔِﻴْﻔًﺎ ﺑِﺄَﻥْ يَمْلِكا ﺛَﻤَﺎﻧِﻴْﻦَ ﺷَﺎﺓً ﺑِﺎﻟﺴَّﻮِﻳَّﺔِ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﻓَﻴَﻠْﺰَﻣُﻬُﻤَﺎ ﺷَﺎﺓٌ
Khulthah (mencampur harta) terkadang bisa meringankan pada dua orang yang bersekutu/ bekerjasama, semisal keduanya memiliki delapan puluh ekor kambing dengan bagian yang sama di antara keduanya (masing-masing memiliki empat puluh ekor), maka keduanya hanya wajib mengeluarkan satu ekor kambing.
ﻭَﻗَﺪْ ﺗُﻔِﻴْﺪُ ﺗَﺜْﻘِﻴْﻠًﺎ ﺑِﺄَﻥْ ﻳَﻤْﻠِﻜَﺎ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﺷَﺎﺓً ﺑِﺎﻟﺴَّﻮِﻳَّﺔِ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﻓَﻴَﻠْﺰَﻣُﻬُﻤَﺎ ﺷَﺎﺓٌ
Dan terkadang memberatkan pada keduanya, semisal keduanya memiliki empat puluh ekor kambing dengan bagian yang sama di antara keduanya (masing-masing memiliki dua puluh ekor), maka keduanya wajib mengeluarkan zakat satu ekor kambing.
ﻭَﻗَﺪْ ﺗُﻔِﻴْﺪُ ﺗَﺨْﻔِﻴْﻔًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ ﻭَﺗَﺜْﻘِﻴْﻠًﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻵﺧَﺮِ ﻛَﺄَﻥْ ﻳَﻤْﻠِﻜَﺎ ﺳِﺘِّﻴْﻦَ ﻟِﺄَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ ﺛُﻠُﺜُﻬَﺎ ﻭَﻟِﻠْﺂﺧَﺮِ ﺛُﻠُﺜَﺎﻫَﺎ
Dan terkadang meringankan pada salah satunya dan memberatkan pada yang lain , seperti keduanya memiliki enam puluh ekor kambing, dengan perincian salah satunya memiliki sepertiganya (dua puluh ekor) dan yang lain memiliki dua pertiga (empat puluh ekor).
ﻭَﻗَﺪْ ﻟَﺎﺗُﻔِﻴْﺪُ ﺗَﺨْﻔِﻴْﻔًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺜْﻘِﻴْﻠًﺎ ﻛَﺄَﻥْ ﻳَﻤْﻠِﻜَﺎ ﻣِﺎﺋَﺘَﻲْ ﺷَﺎﺓٍ ﺑِﺎﻟﺴَّﻮِﻳَّﺔِ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ
Dan terkadang tidak meringankan dan tidak memberatkan, seperti keduanya memiliki dua ratus ekor kambing dengan bagian yang sama di antara keduanya (masing-masing memiliki seratus ekor).
ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﺰَﻛِّﻴَﺎﻥِ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ ‏( ﺑِﺴَﺒْﻊِ ﺷَﺮَﺍﺋِﻂَ
💦Adapun dua orang yang mencampur hartanya dan hanya dibebani membayar zakat sepertihalnya satu orang jika memenuhi tujuh syarat yaitu;
١. ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ‏) ﻭَﻓِﻲْ ﺑَﻌْﺾِ ﺍﻟﻨُّﺴَﺢِ ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ‏( ﺍﻟْﻤُﺮَﺍﺡُ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ‏) ﻭَﻫُﻮَ ﺑِﻀَﻢِّ ﺍﻟْﻤِﻴْﻢِ ﻣَﺄْﻭَﻯ ﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻴَﺔِ ﻟَﻴْﻠًﺎ
👉1. Ketika kandangnya menjadi satu.
(dalam sebagian redaksi menggunakan bahasah “jika kandangnya menjadi satu”). Lafadz “al murah” dengan terbaca dlammah huruf mimnya, adalah tempat binatang ternak di malam hari.
٢. ‏( ﻭَﺍﻟْﻤَﺴْﺮَﺡُ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ‏) ﺍﻟْﻤُﺮَﺍﺩُ ﺑِﺎﻟْﻤَﺴْﺮَﺡِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺿِﻊُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗُﺴْﺮَﺡُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻴَﺔُ
👉2. Al masrahnya satu. Yang dikehendaki dengan lafal al masrah adalah tempat yang digunakan untuk mengumpulkan binatang ternak.
٣. ‏( ﻭَﺍﻟْﻤَﺮْﻋَﻰ ‏) ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﻋِﻲْ ‏( ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ
👉3. Tempat mengembala dan pengembalanya menjadi satu.
٤. ﻭَﺍﻟْﻔَﺤْﻞُ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ‏) ﺃَﻱِ ﺍﺗَّﺤَﺪَ ﻧَﻮْﻉُ ﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻴَﺔِ
👉4. Dan pejantannya juga menjadi satu, maksudnya jika binatang ternaknya satu macam.
ﻓَﺈِﻥِ ﺍﺧْﺘَﻠَﻒَ ﻧَﻮْﻋُﻬَﺎ ﻛَﻀَﺄْﻥٍ ﻭَﻣَﻌْﺰٍ ﻓَﻴَﺠُﻮْﺯُ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻟِﻜُﻞٍّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﻓَﺤْﻞٌ ﻳَﻄْﺮُﻕُ ﻣَﺎﺷِﻴَﺘَﻪُ
Jika macamnya berbeda seperti kambing domba dan kambing kacang, maka diperkenankan masing-masing dari kedua orang tersebut memiliki pejantan sendiri-sendiri yang akan mengawini ternaknya.
٥. ‏( ﻭَﺍﻟْﻤَﺸْﺮَﺏُ ‏) ﺃَﻱِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺸْﺮَﺏُ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻴَﺔُ ﻛَﻌَﻴْﻦٍ ﺃَﻭْ ﻧَﻬْﺮٍ ﺃَﻭْ ﻏَﻴْﺮِﻫِﻤَﺎ ‏( ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ‏)
👉5. Al masyrabnya jadi satu, yaitu tempat minum ternaknya seperti sumber, sungai atau yang lain.
٦. ﻭَﻗَﻮْﻟُﻪُ ‏( ﻭَﺍﻟْﺤَﺎﻟِﺐُ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ‏) ﻫُﻮَ ﺃَﺣَﺪُ ﺍﻟْﻮَﺟْﻬَﻴْﻦِ ﻓِﻲْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻤَﺴْﺄَﻟَﺔِ
Perkataan mushannif,
👉6. “halib (tukang perah susunya jadi satu)” adalah salah satu dua pendapat dalam permasalahan ini.
ﻭَﺍﻟْﺄَﺻَﺢُّ ﻋَﺪَﻡُ ﺍﻟْﺎِﺗِّﺤَﺎﺩِ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺤَﺎﻟِﺐِ
Dan pendapat al ashah tidak mensyaratkan halib (tukang perah susu) harus jadi satu.
ﻭَﻛَﺬَﺍ ﺍﻟْﻤِﺤْﻠَﺐُ ﺑِﻜَﺴْﺮِ ﺍﻟْﻤِﻴْﻢِ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﺈِﻧَﺎﺀُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻳُﺤْﻠَﺐُ ﻓِﻴْﻪِ
Begitu juga al mihlab, dengan terbaca kasrah huruf mimnya, harus jadi satu, yaitu wadah yang digunakan untuk memerah susu.
٧. ‏( ﻭَﻣَﻮْﺿِﻊُ ﺍﻟْﺤَﻠَﺐِ ‏) ﺑِﻔَﺘْﺢِ ﺍﻟﻠَّﺎﻡِ ‏( ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ ‏)
👉7. Tempat memerah susunya juga harus jadi satu. Lafadz “al halab” dengan terbaca fathah huruf lamnya.
ﻭَﺣَﻜَﻰ ﺍﻟﻨَّﻮَﻭِﻱُّ ﺇِﺳْﻜَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﺎﻡِ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﺳْﻢُ ﺍﻟﻠَّﺒَﻦِ ﺍﻟْﻤَﺤْﻠُﻮْﺏِ ﻭَﻳُﻄْﻠَﻖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﺼْﺪَﺭِ ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟْﻤُﺮَﺍﺩُ ﻫُﻨَّﺎ ‏) .
Imam an Nawawi menghikayahkan/ menceritakan pembacaan sukun huruf lamnya lafadz “al halab”, yaitu nama susu yang diperah. Dan digunakan dengan arti makna masdarnya. Sebagian ulama’ berkata bahwa itulah yang dikehendaki di sini.
Demikian kajian kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua mohon koreksi apabila ada kesalahan. Dari saya cukup sekian mhon ma'af atas segala kesalahan. Trimakasih بارك الله لنا ولكم... امين

Comments

Popular posts from this blog

Syawir "Hukum Sholawat saat Memandikan Jenazah"

Kajian Qowaidh al fiqh ( Kitab al Asybah wa an Nadzoir) "Hal yang Berhubungan dengan Niat"

Kajian Ushul Fiqh (waroqot) "Perilaku Shohibus Syariah"