kajian qowaid fiqih pertemuan ke3
[28/9 13:47] Faruq Abdillah: Assalaamu'alaikum warohmatulloh Wabarokaatuh
marilah kita mulai kajian qowa'id fiqh kita pada hari ini.. ucapan maaf kepada seluruh member karena kajian saya mulai lebih awal, mumpung ada waktu luang...
sblm kita mulai marilah kita tawashul terlebih dahulu
إلى حضرة النبي المصطفى محمّد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وأصحابه أجمعين.
وإلى جميع مشايخنا وأساتذتنا وآبائنا والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات خصوصا الى روح الإمام جلال الدين عبد الرحمن بن أبى بكر بن خضر بن نجم الدين ابن صلاح أيوب بن ناصر الدين محمد بن الشيخ همام الدين الهمام الخضيرى السيوطى الفاتحة....
*Nama kitab : Asybah wan Nadzoir
*pengarang: imam jalaludin assuyuthi
*refrensi tambahan: buku formulasi nalar fiqih
قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا به وبعلومه فى الدارين، أمين.
pembahasan kita hari adalah tentang hal2 yg disyariatkan berniat.
المبحث الثالث فيما شرعت النية لأجله
maksud terpenting drpd niat adalah membedakan antara ibadah dan kebiasaan (adat),
لمقصود الأهم منها تمييز العبادات من العادات
dan juga untuk membedakan antara jenis/ urutan ibadah sperti wudhu, mandi, yg bisa mempunyai arti membersihkan badan, mendinginkan badan, atau pun ibadah.
وتمييز رتب العبادات بعضها من بعض كالوضوء والغسل يتردد بين التنظف والتبرد والعبادة،
begitu juga seperti contoh الإمساك/ menahan makan dan minum. bisa saja hal itu dilakukan untuk tujuan penjagaan diri sperti diet, pengobatan, atau bahkan tanpa adanya hajat apapun.
والإمساك عن المفطرات قد يكون للحمية والتداوى أو لعدم الحاجة اليه.
duduk dimasjid, adakalanya untuk istirahat , adakalanya untuk i'tikaf.. dsb
ومن ثم ترتب على ذلك امور:
dengan pernyataan2 diatas tentang niat, maka urutan ornamen drpd niat adlah sebagai berikut:
1. tidak disyaratan niat dalam ibadah yg bukan mrupakan adat/ perbuatan yg nampak. seperti iman, ma'rifat, qiroatul qur'an, dsb. kenapa demikian??
لأنها متميزة بصورتها،
karena ibadah tersebut, bisa dibedakan dengan penggambaran yg jelas.
jelas2 dia sedang membaca alqur'an, yg disunnakhan oleh Syariat.
mka konsekwensi berubah jika qiroahnya mrupakan qiroah nadzar ( bacaan alquran yg dilakukan karena nadzarnya) maka yg demikian ini wajib adanya niat dlm hati. krena sperti pngertian diatas td, niat berfungsi untuk membedakan sbua ibadah. bacaan alqur'an yg berhukum sunnah dg yg dinadzari sama dlam hal membacanya, namun beda derajat atau tingkatannya. dan yg membedakan adlah niatnya.
نعم يجب فى القراءة اذا كانت منذورة لتمييز الفرض من غيره
[28/9 13:53] Faruq Abdillah: 2. ta'yin/ penggolongan niat sesuai tempatnya.
yg dimaksud disini adalah meletakkan niat pada suatu pekerjaan sesuai dengan status pekerjaan tersebut.
وإنما لكل امرئ ما نوى
[28/9 14:06] Faruq Abdillah: contohnya seperti sholat. disyaratkan ta'yin/ penegasan sholat yang dilakukan. semisal sholat dzuhur dengan ashar, dan yg dikehendaki adalah sholat dzuhur. perlu adanya ta'yin yaitu sholat dzuhur. jika tidak maka keduanya (dzuhur dan ashar) seakan sama. dan yg membedakannya adalah niat.
فيشترط التعيين فى الفرائض لتساوى الظهر والعصر فعلا وصورة، فلايميز بينهما الاالتعيين.
dan juga ada dawuh ulama yg mengatakan bahwa "setiap ibadah yg butuh akan niat fardhu, maka diwajibkan untuk ta'yin"
كل موضع افتقر الى نية الفرضية افتقر الى تعيينها
dari pengertian ini👆, dapat ditarik kesimpulan bahwa ibadah yg tidak membutuhkan niat fardhiyyah, tentu tidak memerlukan ta'yin.
[28/9 14:13] Faruq Abdillah: namun, hal ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan baru, seperti dlm kasus sholat sunnah rowatib, sholat id, dsb. sebab meskipun sholat tersebut tidak mmbuthkan niat fardhiyyah, ternyata didalamnya masih disyaratkan ta'yin.
akhirnya syekh Yasin Alfadani menetralkan dhobith/ pengertian ini dengan pendapatnya. menurutnya, status dhobith ini hanya bersifat أغلبية (berlaku secara umum, yang tidak mengesampingkan adanya pengecualian).
[28/9 14:31] Faruq Abdillah: kemudian ta"yin dibagi menjadi 2 (formulasi nalar fiqih hlm 116)
*ta'yin ijmali
*ta'yin tafshili
inti dari kedua ta'yin ini adalah:
ما لايشترط التعرض له
Comments
Post a Comment